UNP jadi tuan rumah Konaspi IX pada 2019
Rektor UNP Prof. Ganefri pimpin rapat pertemuan Forum Wakil Rektor I LPTK Se-Indonesia di Ruang Sidang Senat Lt4 Rektorat UNP, Kampus Air Tawar Padang. (Ist)
Padang (Antaranews Sumbar) -
Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satunya universitas sebagai
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), ditunjuk forum rektor LPTK
sebagai tuan rumah pelaksanaan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi)
IX pada 2019.
Rencananya pertemuan akbar Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) se
Indonesia ini digelar pada Maret 2019.
Informasi UNP sebagai tuan rumah Konaspi X, medio 2019 mendatang terungkap pada
pertemuan Forum Wakil Rektor I LPTK Se-Indonesia di Ruang Sidang Senat Lt4
Rektorat UNP, Kampus Air Tawar Padang, Sabtu (9/6).
Jika berjalan sesuai rencana UNP tak tanggung-tanggung akan menghadirkan
Presiden Joko Widodo, serta dihadiri tokoh-tokoh penting lainnya.
"Konaspi X 2019 mendatang adalah momentum bagi kaum pendidik Indonesia
dalam ikut memberikan sumbangsih pemikiran bagi pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya. Kali ini Presiden Joko Widodo tidak hanya membuka acara tapi juga
sebagai pemakalah," jelas Rektor UNP Prof. Ganefri usai memimpin rapat
forum WR1 LPTK Se-Indonesia itu.
Konaspi adalah kegiatan akbar yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali untuk
membahas isu-isu terkini dalam sebuah forum akademik bergengsi.
Diikuti oleh 1150 peserta, Konaspi VIII tahun ini diadakan dan diikuti oleh 12
PTN yang tergabung dalam Asosiasi Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan Negeri
Indonesia (ALPTKNI).
"Negarawan lain yang jadi pemakalah adalah Wapres Jusuf Kalla, Dewan
Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati
Soekarnoputri," tuturnya.
Kehadiran tokoh besar Republik ini, jelas Ganefri, sangat dibutuhkan untuk
mendorong pengembangan LPTK supaya menghasilkan tenaga pendidik yang mumpuni.
Mampu mendidik mahasiswa menjadi tenaga terampil. Selain itu mampu menyesuaikan
dengan tantangan revolusi industri generasi keempat atau 4.0.
"Revolusi industri 4.0 tantangan yang harua dibicarakan bersama. Bagaimana
penerapan teknologi dalam mengajar, sampai menghasilkan tenaga pendidik yang
memiliki daya saing dan inovasi tinggi," bebernya.
Sementara itu kehadiran Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri dibutuhkan
untuk menyuntikkan motivasi pada LPTK untuk kembali memasukkan Pancasila dalam
materi kuliah.
Sebab pasca orde reformasi, pendidikan Pancasila terkesan ditinggalkan.
Dampaknya, ideologi sesat mudah menyusup di berbagai lini, termasuk dalam
kampus.
"Kepala BPIP juga akan hadir. Kemudian Menteri Riset Dikti Mohamad Nasir,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy," katanya.
Selanjutnya peserta aktifnya 1000 orang tenaga pengajar Perguruan Tinggi
Negeri, dan 350 dari Perguruan Tinggi Swasta.
Kemudian peserta tidak aktif yang diundang 2000 orang. Mereka semua diminta
sumbangsih pemikiran untuk pembangunan pendidikan, ungkap Ganefri.
Tak hanya peserta dalam negeri, tambah rektor rencananya pakar dan ahli
pendidikan dari luar negeri juga diundang. Seperti dari Finlandia dan
Singapura, serta alternatifnya dari Jepang dengan konsep Leason Study. *